Jumat, 26 Desember 2008

BASIS DATA RELASIONAL

BASIS DATA RELASIONAL


Model Basis Data Relasional sering pula disebut sebagai Model Relasional atau Basis Data Relasional. Model basis data ini ditemukan/diperkenalkan pertama kali oleh E.F. Codd. Model Basis Data menunjukkan suatu cara/mekanisme yang digunakan untuk mengelola/mengorganisasi data secara fisik dalam memori sekunder yang akan berdampak pula pada bagaimana kita mengelompokkan dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam system yang sedang kita tinjau.

Kemudahan dalam penerapan dan kemampuannya dalam mengakomodasi berbagai kebutuhan pengolahan basis data yang ada di dunia nyata (real word) merupakan alasan mengapa model ini lebih popular untuk diterapkan. Kemudahan merupakan sesuatu yang sangat penting, karena disamping aspek pemodelan yang harus digunakan, masih banyak aspek lain dalam lingkup pengelolaan basis data yang juga menuntut perhatian serius dari siapa saja yang berkecimpung dalam kegiatan itu.


DEFINISI BASIS DATA RELASIONAL


Pada model relasional, basis data akan ‘disebar’ (dipilah-pilah) ke dalam berbagai table dua dimensi. Setiap tabel selalu terdiri atas lajur mendatar yang disebut dengan Baris Data (Row/Record) dan lajur vertical yang biasa disebut dengan kolom (Coloumn/Field). Disetiap pertemuan baris data dan kolom itulah item-item data (satuan data terkecil) ditempatkan. Dalam kehidupan kita sehari-hari, tabel merupakan bentuk natural (alamiah) dalam menyatakan fakta/data yang sering kita gunakan. Itulah sebabnya, model ini lebih mudah kita terapkan ketimbang model basis data yang lain.




Operasi dan Bahasa Basis Data


Disamping melakukan operasi pengisian/penambahan data ke masing-masing tabel yang strukturnya telah disiapkan, operasi-operasi lain yang dapat kta lakukan adalah:

  • Menampilkan data (query).

  • Pengubahan data (update/edit).

  • Penghapusan data (delete).


Cara/teknis penerapan operasi-operasi basis data tersebut sangat tergantung dari DBMS yang digunakan. Tetapi secara umum, ada dua macam cara untuk menjalankan operasi-operasi basis data, yaitu:

  1. Menjalankan program khusus untuk melakukan operasi basis data secara interaktif.

Program semacam ini umumnya disediakan oleh setiap DBMS untuk mempermudah pemakai (user) dalam melakukan operasi-operasi basis data. Kemudahan tersebut berbentuk penyediaan menu (untuk DBMS yang berbasis teks) dan bahkan ditambah dengan pemanfaatan perangkat mouse (untuk DBMS yang berbasis grafis).

  1. Menggunakan bahasa basis data (data manipulation language)

Dengan bahasa basis data, pemakai harus menuliskan perintah-perintah khusus untuk melakukan operasi-operasi basis data. Bahasa basis data tersebut ada yang memang berlaku khusus untuk suatu DBMS (seperti bahasa dBase untuk dBase III+ dan Foxbase, Quel untuk CA-Open Ingres). Tetapi ada pula bahasa basis data yang sudah menjadi standar (seperti SQL untuk berbagai MS-SQL Server, Oracle, CA-Open Ingres, dll).



Basis Data yang Baik


Pembentukan basis data yang baik (efisien) sendiri sebagai sebuah hasil perancangan yang matang akan memberi sejumlah karakteristik dan keuntungan seperti:

  • Struktur basis data (tabel-tabel dan relasi antar tabel) yang lebih kompak.

  • Struktur masing-masing tabel yang lebih efisien dan sistematis.

  • Kebutuhan rung penyimpanan data (memori sekunder) yang lebih efisien.

  • Semakin kecil (efisien) ukuran tabel, maka akan semakin cepat operasi basis data yang kta lakukan.

  • Efisiensi tersebut ditandai dengan redudansi data yang optimal (catatan: dalam basis data relasional, redudansi data tidak mungkin dihindari). Optimalnya redudansi ini akan dapat meningkatkan integritas data. Karena upaya penjalaran perubahan data dari sebuah tabel ke tabel-tabel yang lain yang berhubungan akan bisa dibuat minimal.

  • Tidak ada ambiguitas data di semua tabel dalam basis data.

  • Dan lain-lain.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar